Timeline
Udah lama gak dengar logat Thailand. Niatnya nonton film
Thailand terbaru hasil minta minta sumbangan film dari teman. And yeaaah..
Timeline.
Gak ada ekspectasi berlebihan, soalnya yang main juga bukan
idola ami, tapi who knows? Sepanjang part nya pasti bikin mata berkaca kaca.
Entah ami yang cenggeng atau lagi sendu. Tapi asli, isi ceritanya nyata gitu.
Mulai dari kecil Tan sayang banget sama ibu, gak mau pisah. Tapi akhirnya
sampai di satu masa saat kita ingin ngerasain juga tinggal jauh dari ibu.
Dan ami terlalu muda saat memutuskan mau pisah sama mama.
Tamat SMP udah keras hati pengen SMA di luar kota, seolah maksain mau cepat
dewasa. Tapi sebenarnya tidak ada penyesalan, ami tumbuh normal. Ami gak
seperti Tan yang berganti gaya hidup setelah pindah ke kota. Tapi,, ami seperti
kehilangan arti.. oh bukan, maksudnya orang dirumah kehilangan arti ami. Jadi
semua berjalan normal tanpa ada yang merasa kehilangan. Begitu juga ami disini,
Jarang sekali merasa kangen rumah. Selama ini hanya satu perasaan, kangen mama.
Nothing else.
Ah lanjut lagi cerita Timeline….
Terobati dengan logat thailandnya. Dan ada satu yang ami
ingat, ucapan June, “lakukan apa yang kamu suka, kalo hanya melakukan apa yang
kak on lakukan, maka selamanya kamu akan jadi pengikut!!”
Hmm ami mulai memikirkan masa depan. Ami heran sama diri
sendiri, seelama ini hanya menilai kesuksesan senior hanya dari cepat nya dia
tamat, tinggi nya IPK, dapat kerja yang bagus. Paddahal banyak hal lain yang
lebih berarti. Bukannya ami termasuk orang yang tak bisa mengungkit
kemenangan?? Jadi rasanya kalaupun jadi lulusan terbaik, jadikan saja itu
bonus, bukan sebagai bahan bualan. Orang yang tulus tidak butuh itu, sebaliknya
orang yang tak mau kenalpun tidak mau percaya itu. So living when we’re life.
Kuncinya nikmati. Nikmati tiap langkah langkah dalam hidup,
jangan terbebani dengan list hidup yang kitapun tak dapat imbalan selain
stress. Mama pun paham keadaan ami kok. Gak nuntut banyak. Mama tau ami bisa
jadi anaknya yang bikin bangga, walaupun nanti tidak untuk dibangga banggakan.
Sejak tanggal 2 Desember ami sudah masukin berkas proposal. Semangat
sudah mengebu gebu pengen penelitian. Tujuannya cepat tamat. Jangan sampai
terjerat biaya semester tambahan. Tapi hari ini sudah tanggal 22 Desember,
belum juga ada tanda tanda keluar jadwal seminar proposal. Alasannya
terhalang wisuda dan mepet akhir tahun. Aaah semua nya seolah jalan slow
motion, sedangkan ami pengen bergerak cepat. Hasilnya ami kejang kejaang
ditempat, lebih buruk dari jalan ditempat. Semangat belajar jadi on/off.
Apalagi kalo mulai membandingkan teman teman di sekolah yang lain. Mereka
lama bukan gara gara birokrasi.
insyaAllah Januari harus focus!! Seminar proposal - UAS – Masuk Lab
|
0 komentar:
Posting Komentar