Entah kenapa perjalan kali ini terasa berat. Puncak terasa
lebih jauh. Dingin lebih menusuk, diserbu hujan dari rintik sampai paling
deras. Ngerasain Gempa tengah malam di pinggang gunung. Hanya bisa menertawakan
beban hidup, gak bisa tidur soalnya teman ngetrip pada gila. Dan yang paling
Unexpected : never ending said “Pak Buk” buat nyapa pendaki lain saking ramenya
orang naik gunung. Kali ini bisa ketemu anak umur 2 tahun di gendongan ibunya
sampai kakek nenekyang bawa carier.
Sayang Puncak belum bisa jadi hadiah, Pulang selamat tetap
jadi prioritas, Hujan deras bikin semua basah kuyup, jas hujan gak banyak
ngebantu, logistic semuanya kebasahan. Hasil voting banyak yang memutuskan
turun saja, puncak belum rezeki kita. Nanti klo di puncak hipotermia gimana.
Belum lagi ada satu anggota yang lemah banget fisiknya. Ya gapapa lah.
Rasa rasanya puncak Merpati, tugu abel dan Taman edelwise
masih belum berubah sejak 2011 lalu, saat kita anak SMA yang lugu lugu ikutan
naik gunung, tanpa tenda tanpa logistic memadai, cuma bawa roti sama indomie,
hahaha Gila..
xoxo
Marapi, Sumatera Barat, 15-16 Mei 2015