Hello Strangers

Minggu, 04 Januari 2015

Bencoelen, Berkunjung ke Bumi Raflesia di Penghujung 2014

Ini hari ke 3 bulan Januari, sudah 2015 ternyata. Sulit menyimpulkan 2014 ini. Yang jelas perasaan bertambah tua semakin terasa. Oh 21 years old, make me forever 21.  Haha. Btw Happy Nu Year All..
Mau sharing tentang liburan akhir tahun?? Kalo di negara empat musim berarti ini liburan musim dingin ya.
Dan setelah dua tahun terjebak sebagai mahasiswa parttime kerja, tidak ada liburan berarti. Dan Alhamdulillah kali ini dapat izin liburan ke kota tetangga, Bengkulu. Walaupun harus mengikhlaskan kunjungan keluarga besar ke PekanBaru –  Duri – Dumai. Ini bukan masalah ami lebih milih liburan dengan teman teman dibanding dg keluarga, tapi ada sedikit miss communication. Mama seperti sengaja, menyembunyikan rencana liburan dan dengan mudahnya ngasih izin ami ( biasanya susah).
Yah, hidup masalah pilihan.


Siapa yang mau menyia nyiakan, punya banyak teman dari Bengkulu, sekampus, sekelas, sudah 3,5 tahun, tapi gak pernah tau seperti apa Bengkulu. Aah kasiahan sekali. Makanya ami bela belain bbm Maya, konfirmasi lagi, apa tawarannya kemaren masih berlaku? Penginapan dan makan gratis. Mengiurkan!! Haha
Bongkar celengan, wahaa lumayan, terimakasih deretan pahlawan yang bikin dompet penuh, terimakasih gaji parttime sebagai asisten apotekernya Pak Bos.  liburan ini pakai duit pribadi.
Bengkulu, 702 km dari Padang, Kurang lebih 15 jam perjalan dari sini. Aaah pasti bakal jadi perjalanan awesome. Iya awesome gempor duduk di bus Tanjung Indah. Melewati Jl Lintas Tengah Sumatera, bisa liat rumah Lusi di Dharmasraya, persimpangan jalan rumah Ria dan Diana di Muaro Bungo, melalui Kepahiang yang bikin mabuk kepayang saking banyak beloknya (tapi masih bedatipis sama jalur sitinjau lauik dan silaiang).
Kota Bengkulu sendiri gak jauh beda dengan Kota Padang. Perbedaan paling mencolok yaitu jumlah pohon rindang disini lebih banyak, mungkin ini penyebab beda iklimnya haha.  kadar sejuk Bengkulu ami kasih point 7, sedangkan Padang poinnya cuma 3. Di Bengkulu mau keliling kota jam berapapun gak bakal bikin baju kuyup basah keringat, kecuali sambil lari lari.
Selama di Bengkulu ami nginap di rumah Maya “Mae” Theana. Hijaber cantik, sahabat di kampus yang elok nian. Ibuk Mae baik sekali, Debi jugo. Ami benar benar segan, makan gratis nginap gratis. Nambah teman baru, ada Gilang Pacar Mae, yang rela jadi sopir nganter jalan jalan kemana mana, Ibuk Gilang yang kasih ami batu akik, Redho, Made, siapo lagi yo? Haha ucapan thanks to untuk Mae, Lia, Nanda, Gok, Frengki, dan teman teman di Bengkulu lainnya.
Hari pertama, pesta nikahan Bunda mae, menyenangkan bisa liat langsung prosesi nikahan di Bengkulu. Besoknya mulai eksplore, jogging ke taman remaja, masuk ke taman satwa, berlanjut ke rumah gilang, terus ke Benteng Marlborough, foto foto di Tugu Pers Bengkulu, Lanjut ke Bengkulu Indah Mall (BIM) nyari makan, berakhir di Pantai Panjang.
Hari ketiga ada acara “OLD TOWN MARKETING FESTIVAL”. Acara akhir tahun yang diadakan mahasiswa Univ.Bengkulu. Ada costplay, stand up comedy, fashionshow hijaber community dan banyak lagi stand stand kreasi anak Bengkulu. Puas keliling nyamperin temen temen lama Mae & Nanda, lanjut ke Pasar BaruKoto, makan Mie ayam BKL. Oiya Mie ayam di BKL beda sm mie ayam di PDG. Ami sempat binggung, tapi masalah makan mah perut gak bisa nolak, lanjut lagi keliling kota, ke Sport Center nonton konser Mahadewa (tapi gak jadi) udah malam.
Hari ke 4 baru tour keluar kota. Rencana awal mau ke Kepahiang trus ke Curup, tapi ditengah jalan jadi hiking dadakan. Bersyukur banget bisa liat Bunga Reflesia Arnoldi di kunjungan pertama ke Bengkulu, bahkan teman ami yang anak Bengkulu asli pun baru pertama kali liat Raflesia., kembar pula. Awesome dah. Kemudian lanjut ke rumah Gok, trus diajakin ke Kebun The Kabawetan, trus city tour (istilah kerennya) keliling kota Kepahiang dengan Gedung Putih “White House” ala ala Washington DC. Balik ke Kota sehabis magrib, jalan di daerah Gunung lumayan berlikaliku bikin ngilu.
Hari ke 5 dilanjutkan dengan wisata sejarah. Mulai dari Museum Bengkulu dan disambut Ande Nanda yang dinas di museum. Senang kali ya kerja di museum kaya Ande, belajar sejarah lagi, sehari hari ngurusin benda benda bersejarah. Tapi jurusan ami farmasi, yasudahlah. Hahaha. Lanjut Makan es cream goreng di RCB (Rumah Coffe Bengkulu), lanjut ke Rumah Pengasingan Bung Karno yang nambah pengetahuan sejarah lagi pastinya. Selanjutnya makan malam di Steak Wow. Nyari makan di Bengkulu lumayan gampang, harga dan rasa manusiawi.
Hari ke 6 kayaknya tiada hari tanpa jalan jalan, sekarang jalan ke Mega Mall Bengkulu mau nonton Assalamualaikum Beijing tapi belum tayang jadilah nonton Night At The Museum 3. Puas keliling Mall, mari jadi anak gaol BKL, nongki nongki di Tower.
Ini lagi kelebihan Kota BKL, sepertinya ini kota pantas dapat gelar kota ramah anak, Setiap sudut kota banyak taman taman yang rame dikunjungi anak anak. Ada arena main sepatu roda, ada yang main sepeda, di depan rumah walikota banyak anak anak ngasih makan rusa. Di Padang mah jarang, Panas soalnya.. Satu lagi, Kendaraan di Bengkulu gak ada yang ugal ugalan, angkotnya nyantai aja, Macet macet di lampu merah gak ada. Paking jalanan rame pas jam pagi sama pulang kantor, itupun gak bikin macet.
Hmmm.. Selesai sudah liburan seminggu. Ami harus balik ke Padang, Kesimpulan seminggu di Bengkulu: Bengkulu termasuk kota idaman ami, mulai dari sejuknya, tata kotanya, wisatanya, alamnya, nama jalannya, orang orangnya yang ramah, cowok cowoknya hehehe.

----------------------